Rabu, 28 Oktober 2015

Fanfiction : Ai no Shin



Mohan maaf sebelumnya jika  fanfiction ini ga jelas, mohon dimaklumi karena ini fict pertama saya....

Happy Read Minna-san...


“Kenapa semua ini harus terjadi padamu Nii-san? Kenapa kau bersikeras untuk menyelamatkanku saat itu, padahal jika kau membiarkanku dibunuh oleh mereka, ini semua tidak akan pernah terjadi padamu...” ucap seorang gadis Hyuuga bermata lavender dengan rambut indigo yang sedang duduk menghadap sebuah batu nisan bertulisan ‘Hyuga Neji’. Gadis itu menangis dihadapan batu nisan itu.
Angin tampak bertiup menghambrkan dedaunan yang ada di sekitar gadis itu. Gadis itu berdiri memandang langit. Lama ia memandang langit sampai akhirnya ia mulai menampakkan sebuah senyum tipis yang penuh ketegaran. “ aku akan terus berlatih,berjuang dan bekerja keras agar aku menjadi kuat dan bisa melindungi orang-orang yang aku sayangi.... untukmu Neji-nii” ucap gadis indigo itu. Ari demi ngin pun bertiup kencang kembali menyapu dedaunan dan mengibaskan rambut indigo milik gadis itu.


Hari demi hari telah berlalu hingga sudah satu tahun berlalu sejak kejadian yang pernah ia alami dan merenggut nyawa  kakaknya. Selama itu pula ia selalu menepati janjinya untuk selalu berlatih dan menjadi kuat untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi.
Sore ini Hinata, nama gadis indigo itu, sudah beada di tempat latihan. Sebuah tempat dengan tanah lapang yang dikelilingi hutan dan sebuah danau di salah satu sisinya inilah yang menjadi tempat Hinata latihan setiap hari. Tanpa pikir panjang ia lansung memasang kuda-kudanya dan mulai berlatih. Dengan sungguh-sungguh ia berlatih hingga ia menjadi lebih kuat sekarang.
Tanpa ia sadari seorang pemuda brambut coklat jabrik dengan tanda lahir segitiga merah di pipi sedang mengamatinya. Pemuda itu tidaklah sendiri melainkan deitemani oleh seorang pemuda dengan pakaian serba tertutup dan berkacamata hitam.
‘Apa tidak apa-apa jika kita membiarkannya berlatih sekeras itu?” ucap Kiba, pemuda berambut coklatbitu.
“Sudahlah biarkan saja, nanti kalau lelah juga dia berhenti sendiri”, ucap Shino dingin, pemuda berpakain serba tertutup itu.
“‘Kau ini bagaimana? Dia itu teman kita masa kau mau membiarkannya begitu saja!!” ucap Kiba dengan deathgleirnya. Namun Shino malah beranjak pergi meninggalkan Kiba.
“Ahh.. ya sudahlah terserah kau saja...” ucap Kiba pasrah dan  ikut pergi menyusul Shino.
Hinata sedari tadi masih sibuk dengan latihannya. Bahkan ia tidak memperdulikan hujan yang mulai mengguyur tubuhya yang mungil itu. Ia benar-benar tidak peduli akan hal itu yang ia pikirkan sekarang hanyalah ia harus berlatih keras agar menjadi lebih kuat lagi.
‘Aku tidak pedli walau hujan sekalipun aku tidak akan berhenti!’ ucapnya dalam hati.
Dari kejauhan tampak seoang pemuda berambut kuninga jabrik dengan tanda seperti kumis kucing di pipinya sedang mengamati Hinata dari balik pohon besar di salah satu sisi tempat latihan Hinata. Naruto nama pemuda itu.
‘ Maafkan aku Hinata....’ ucap Naruto dalam hati.
Bbruuggk. Naruto tergugah melihat Hinata yang sudah terkapar di padang latihan. Dengan segera Naruto menghampiri Hinata yang tak sadarkan diri. Diragkulnya tubuh mungil Hinata dan membawanya k e bawah pohon besar di pinggir padang latihan itu agar terhindar dari hujan.
 Naruto menyanderkan tubuh Hinata pada pohon besar itu. Tak berapa lama Hinata sadar dari pingsannya. Naruto menyanbut kesadaran Hinata dengan sebuah senyum manisnya.
“ Apa kau baik-baik saja Hinata-chan?” tanya Naruto. Hinata yang menyadari bahwa itu adalah Naruto langsung memalingkan wajahnya.
“Aku baik-baik saja, terima kasih..” balas Hinata dengan dnigin. Hinata merasa hatinya panas seperti di bakar api amarah yang menggebu-gebu. Hinata menganggap bahwa Narutolah penyebab kematian Neji. Naruto sendiri suadh menyadari hal itu. Tetapi ia tak ingin membenci Hinata hanya karena hal seperti itu. Dan Naruto juga ingin menepati janjinya pada Neji. Cukup lama meraka terdiam tanpa ada kontak satu samalain hinga hujan pun hanya tinggal gerimis.
“Aku tahu bagaimana perasaanmu Hinata, maafkan aku” ucap Naruto lirih memecah keheningan. Namun Hinata tidak menunjukkan respon apa-apa. Hinata merasa bahwa hatinya sekarang serasa dihantam bom atom yang siap meledak. Ingin sekali ia marah,tetapi hatinya tidak mampu untuk melakukuan itu pada orang yang pernah ia sayangi itu.
Karena ia merasa tak mampu menghadapi apa yang terjadi kali ini, ia memilih untuk pergi meninggalkan Naruto. Ia berlari melewati garis hujan meninggalkan Naruto yang masih termenung ditempat. Entah kemana tujuannya saat ini tapi yang jelas ia tak mampu menahan rasa sakit hati yang begitu dalam. Dari kaejauhan Narutomemandang Hinata yang mulai menghilang dari pandangan.
Berlari dan terus berlari hanya itu yang bisa Hinata lakukan saat ini. Air mata terus mengalir di pipinya. Pikirannya terbuai entah kemana.
‘ Apa aku membencinya?Kenapa aku begitu membencinya? Apa salahnya?...’ teriak Hinata dalam hati merutuki kebenciannya pada Naruto. Kini ia semakin menangis dan menjerit  menahan rasa sakit di hati dan kebenciaannya. Tubuhnya tak kuat lagi berlari. Kaki-kakinya  seakan tak mampu digerakkan kagi. Lututnya pun bergetar dan terasa lemas hingga akhirnya ia jatuh tersungkur di jalanan yang dibanjiri air hujan. Ia menagis sejadi-jadinya.
Tanpa ia sadari seseorang dengan tubuh yang kekar dan basah kini memeluknya di tengah hujan yang mengguyur. Ia tak tahu siapa dia kaena wajahnya ia tutupi dengan telapak tangannya. Dia tidak peduli ia hanya ingin menenangkan dirinya.
Hinata mulai membuka sedikit demi sedikit kelopak matanya yang sedikit bengkak. Dia tersadar kini ia sedang berada di gendongan seseorang yang tampaknya ia kenali. Punggung, warna pakaian, ramut, serta aroma orang itu benar-benar Hinata kenali. 
“ Jangan berharap bahwa aku akan memaafkanmu begitu saja setelah perbutanmu ini..” ucap Hinata datar pada pemuda itu. Pemuda itu tampak tak menghiraukan ucapan Hinata dan masih  terus berjalan beberapa saat. Hingga akhirnya pemuda itu berhenti.
“ Bukan, aku melakukannya bukan karena itu, tapi karena... janjiku pada Neji..” ucap pemuda itu. Hinata tergugah mendengar ucapan pemuda itu. Hinata tampak lemas mendengar setellah mendengar ucapan itu. Angin pun tba-tiba bertiup membaw dedaunan yang bertebaran di jalanan.

Pagi ini Hinata bergegas pergi untuk menemui hokage. Karena Tsunade memberi memberi misi padanya. Karena harus cepat terpaksa Hinata punmemilih untuk melewati rumah Naruto.entah apa yang mengganggu pkirannya hingga mampu membuatnya terpeleset didepan rumah Naruto. Untung saja saat itu Naruto sudah keluar dari rumahnya dan datang menolong Hinata.
Naruto menurunkan Hinata didepan rumahnya. Setelah diturunkan Naruto di depa rumahnya, Hinata segera pergi. Ingin Naruto berbicara pada Hinata,tetapi Hinata sudah terburu pergi. Naruto menyesali perbuatannya dulu dan tdak mamu melakukan apa-apa untuk Hinata. Dari kejauhan Hinata  trlihat menengok hanya untuk memandangi Naruto yang diam terpaku di depan rumahnya. Hinata begitu menyesali perbuaatnnya pada Naruto.
Di kantor hokage,terlihat Tsunade sedang memberi misi kepada Shikamaru, Sakura, Naruto dan Hinata.
“ Nara Shikamaru, Haruno Sakura, Uzumaki Naruto, dan Hyuga Hinata, aku memberi kalian misi unutk menangkap ninja samuarai mata-mata dari Hokigakure, hidup atau mati!” perintah Tsuande dengan logatnya yang mengerikan. Keempat ninja itu langsung pergi meninggalkan kantor hokage untuk menjalankan misi.
Di perjalanan mereka mencoba untuk mengatur strategi penyerangan sambil berpijak pada ranting-ranting pohon. Shikamaru sebagai pemimpin tim mengatur strategi dengan baik.
“Menurut informasi yang kita dapat, ninja samurai itu terdiri dari empat orang. Dua diantaranya ninja biasa, dan dua lainnya ninja samurai yang cukup hebat. Kita harus berhati-hati tertama pada ninja samurai itu.” Ucap Shikamaru.
“ Jika mereka ada empat orang kemungkinan kita akan menghadapi mereka satu lawan satu. Karena itu aku ingin Hinata di posisi depan, Naruto di posisi kedua, aku di posisi ketiga dan Sakura pada posisi terakhir”.tambah Shikamaru.
“Baik!” sahut mereka bertiga.
‘Semoga tidak terjadi apa-apa, perasaanku tidak ena.’ Ucap Shikamaru dalam hati.
Hinatamengaktifkan byakugannya dan melihat target ada di depan mereka.
“ Musuh ada di depan kita!” ucap Hinata.
“Apa?” ucap Naruto kaget.
“Mereka bersiap melawan kita” tambah Hinata.
“Baiklah!” uap Shikamaru.
Mereka telah sampai pada tempat dimana para ninja samurai itu berada. Dan begitu mereka datang mereka langsung disambut oleh perlawanan para ninja samurai itu. Mereka menangkis serangan-serangan dari para ninja samurai tu. Meskipun mereka berhasil menangkis serangn musuh tetapi bukan berarti mereka menang, bahkan musuh tampak tidak kelelahan sama sekali. Tim Naruto sudah cukup lelah,karena pertarungn itu cukup menguras tenaga mereka.
“Tak kusangka ternyata mereka sangat kuat. Meskipun banyak melakukan perlawanan, tapi mereka tidak terlihat kelelahan” ucap Sakura sambil melakukan perlawanan pada musuh.
“Gawat..chakraku hampir habis” ucap Shikamaru  dengan nafas ngos-ngosan.
Saat  Shikamaru lengah salah satu ninja samurai itu menyerang Shikamaru dan berhasil membuat Shikamaru terpental dan tak berdaya.
 “Shikamaru!!!!” ucap mereka bertiga. Mereka geram dan terud berusaha memberikan perlawanan. Sakura melancarkan pukulan mautnya. Salah satu musuh pun sekarat setelah terkena pukulan maut Sakura. Kini Sakura harus berhadapan lagi dengan ninja yng berhasil mengalahkan Shikamaru.
“Tak bisa ku biarkan, kyaaa!!” Naruto melancarkan serangan-serangnnya dan berhasil ditangkis oleh musuh. Kini samurai itu melancarkan serangan pedangnya dan berhasil mengenai kaki kanan Naruto. Naruto jatuh tersungkur menahan sakit dan mencoba bangkit  namun tidak bisa. Kakinya terlalu sakit untuk sekedar berdiri.
“Naruto!!!!” teriak Sakura. Kali ini Sakura yang lengah. Musuhpun mencoba menyerang Sakura. Akhirnya Sakura terkena serangan musuh dan terpental menghantam pohon besar.
“Nnggghhh....sial...” gerutu Sakura lalu pingsan.
Di lain tempat Naruto yang masih belum bisa bangkit. Hinata masih tetap pada pertarungannya, ia tampak tak memiliki celah untuk menyerang dan setelah sekian lama akhirnya ia mendapatkan celah untuk menyerang musuh. Hinata pun bisa mengalahkan satu musuh, ia bangga. Sementara Naruto  masih tersungkur, ninja samurai itu segera menghujam samurainya kepada Naruto. Naruto yang masih belum bisa bangkit terkejut kaku. Namun tiba-tiba ninja samurai itu terpental , tetapi sayangnya samurainya berhasil mengenai lengan kiri Naruto. Naruto meringis kesakitan. Di depannya terkihat Hinata mengeluarkan jurusnya dan menyelamatkan Naruto. Naruto pun kaget, karena hanya dengan satu jurus saja Hinata dapt mengalahkan ninja samurai tersebut.
Masih ada satu ninja samurai yang masih tersisa, ninja samurai itu terlihat sedang mengangkat samurainya lali berlari kearah Hinata. Naruto yang melihat kejadian itu tidak bisa diam saja, dia berusaha bangkit dan mencoba menyelamatkan Hinata.
“ Hinata.... awas di belakngmu!!!!” teriak Naruto yang berusaha bangkit.
Hinata menoleh ke belakang dan mendapati seorang samurai berlari mendekat sambil mengayunkan samurainya. Hinata hanya bisa diam terpaku. Ia jadi teringat kejadian yang pernah merenggut nyawa Neji karena ninja samurai itu. Ia takut, tubuhnya bergetar. Ia pun hanya bisa menutup matanya dan menangis.
Terdengar suara samurai menusuk tubuh, tetapi Hinata tidak merasakan bahwa samurai itu menembus tubuhnya. Ia membuka matanya perlahan. Alangkah kagetnya ia bahwa samurai itu telah menembus tubuh Naruto. Tubuh Hinata menjadi semakin kaku, dingin dan bergetar. Dilihatnya Naruto menoleh kearahnya dan tersenyum walau dengan wajah menahan rasa sakit.
“ Apa kau baik-baik saja Hinata???” tanya Naruto dengan mata sayu dan kesakitan. Hinata masih belum mampu menjawab pertanyaan Naruto karena ia masih belum percaya bahwa yang menyelamatkannya adalah Naruto. Orang yang ia benci karena dianggap telah membuat Neji terbunuh.
“ Bersaarlah Hinata, aku akan menyelesaikannya” ucap Naruto meyakinkan dan Naruto pun batuk darah setelah mengucapkannya.
“ Na..Na..Naruto..” lirih Hinata. Naruto sudah bersiap menyerang, satu tangannya mengepal bersiap untuk memukul musuh, sementara satu tangannya lagi menahan hunusan pedang yang menancap di tubuhnya agar musuh tidak dapat menghunuskan pedangnya semakin dalam. Tanpa pikir panjang Naruto langsung memukul musuh dan musuh pun kaget dengan serangan Naruto, sehingga musuh tidak mampu menghindari serangan Naruto. Serangan Naruto tepat mengenai sasaran walaupun dengan sedikit sisa kekuatan yang dia miliki.
 Ninja samurai itu terpental dan pedang yang menancap di tubuh Naruto pun ikut tercabut bersama ninja samurai yang terpental tadi. Naruto berteriak menahan sakit ketika pedang itu tercabut dan akhirnya Naruto pun terjatuh.
“ Naruto...!!!” teriak Hinata yang bangkit dan berlari hendak menangkap Naruto yang mulai terjatuh.
Tubuh Naruto mendarat mulus di pangkuan Hinata. Nafas Naruto tersengal-sengal, tubuhnya bersimbah darah dan kesakitan.
“ Naruto...” rintih Hinata menangis. Naruto menampakkan senyum walaupun dengan keadaan yang begitu menyakitkan dirinya.
“ Hinata.. go..gomen nee...” ucap Naruto lirih. Hinata meneteskan air mata.
“ Tidak..harusnya aku yang maaf..” balas Hinata dengan menangis. Naruto tersenyum tipis, tapi tiba-tiba Naruto batuk mengeluarkan darah. Hal itu membuat Hinata semakin panik.
Shikamaru dan Sakura mulai tersadar dari pingsannya. Mereka melihat sekeliling dan baru menyadari bahwa musuh sudah kalah. Dan akhirnya mereka pun menemukan Hinata dan Naruto yang sudah penuh luka berada di pangkuan Hinata. Mereka segera menyusul Naruto dan Hinata.
“ Naruto.. kau.. “ perkataan Hinata terpotong karena Naruto meletakkan jari telunjuknya di bibir Hinata.
“ Aku..aku tidak apa-apa Hinata..” ucap Naruto terbata.
“Naruto!!kau terluka biarkan aku mengobatimu...” ucap Sakura yang baru saja datang denga berlari.
“ Tidak Sakura..simpan saja tenagamu...aku tidak apa-apa..” tolak Naruto dengan menjauhkan tangan Sakura yang mulai mengobatinya.
Sakura tersentak kaget dan dia hanya bisa menuruti kemauan Naruto, yang merupakan sahabatnya sendiri. Naruto mencoba bangun dari pangkuan Hinata dan menghadap Hinata. Dengna penuh luka dan darah, Naruto dengan yakin duduk berlutut di hadapan Hinata.
Hinata merasa sedih dan menyesali perbuatannya di masa lalu kepada Naruto. Hinata menangis tidak mampu menahan rasa sakit yang kian mengganjal di hatinya. Hinata semakin terpikirkan oleh kenagan masa kecil ketika Hinata diselamatkan oleh Naruto dari anak-anak nakal, ketika Hinata menyelamatkan Naruto dari Pein, hingga saat ujian chunin melawan Neji. Tangis kian menggebu-gebu diri Hinata. Perlaha tangan Naruto terangkat dan menggapai pipi porselen Hinata yang penuh dengan air mata. Tangan itu menghapus air mata yang masih mengalir di pipi Hinata, meskipun harus meninggalkan bekas darah di pipi porselen itu.
“ Jangan menangis Hinata... hanya ini yang bisa kulakukan untuk memebus kesalahanku...” ucap Naruto.
“ Semua itu bukab salahmu... tetapi.. itu semua sudah takdir kematian Neji-nii san..justru aku berterima kasih karena kau telah melindungiku..” ucap Hinata sambil terisak.
“ Itu semua aku lakukan karena janjiku pada Neji..dan juga karena.. aku mencintaimu Hinata...” ucap Naruto tegas dengan percaya diri.
“ Aku juga mencintaimu Naruto...” ucap Hinata lalu memeluk Naruto yang masih dalam keadaan bersimbah darah. Naruto membalas pelukan itu dan senyum bahagia tersemat diantara ujung bibirnya. Hanya bertahan beberapa lama, pelukan itu pun mulai melemah. Mata sayu Naruto yang tadinya terlihat bahagia, kini mulai menutup perlahan dan akhiirnya, tertutup rapat untuk selamanya.
Shikamaru dan Sakura tidak sanggup menyaksikan kepergian sahabatnya secepat ini. Sakura menangis sejadi-jadinya di pundak Shikamaru. Semantara Hinata, sepertinya sudah menyadarinya namun dia belum ingin melepaskan pelukan terakhirnya. Setelah beberapa lama, akhirnya pelukan itu dilepaskan. Tubuh Naruto ynag nampak kaku dan masih terasa hangat itu mulai diletakkan di pangkuan Hinata kembali.
“ Kenapa kau meninggalkanku begitu cepat Naruto???....” rintih Hinata dalam hati. Dia sangat terpukul dengan kepergian orang yang yang sangat dicintai itu. Selama ini tidak ada orang yang mampu membangkitkan semangat hidup Hinata selain Naruto. Tidak ada yang lain selain Naruto. Hanya Naruto.....

END

Rabu, 21 Oktober 2015

Lirik dan Terjemahan Kana Nishino - If (Jika)


Kana Nishino - If (Jika)
Naruto Shippuden Movie 4 : Lost Tower Ending



ROMAJI:

moshi ano hi no ame ga
yande ita nara
kitto surechigatte ita dake kamo
itsumo toori no jikan ni
BASU ga kiteta nara
kimi towa deau koto ga nakattanda ne

moshimo sukoshi demo
ano shunkan ga zurete tara
futari wa chigatta unmei wo tadotte shimatteta

kimi to onaji mirai wo
zutto issho ni mite itai
onaji hoshi wo onaji basho de
mitsumete iyou yo
kimi no egaku mirai ni
watashi wa iru no kana
onaji sora wo onaji omoi de
miagete itai yo

kuchiguse ya shigusa mo
yoku nite kita futari
marude zutto mukashi kara shitteru mitai da ne
douji ni ME-RU shitari
onaji koto omottari
akai ito de hikiyoserareteru no kamo

guuzen wa saisho kara
mou kimatteta mitai ni
kasanatta futari wa unmei tte shinjite iru yo

kimi no egaku mirai ni
watashi wa iru no kana
onaji sora wo onaji omoi de
miagete itai yo

kimi to onaji mirai wo
zutto issho ni mite itai
onaji hoshi wo onaji basho de
mitsumete iyou yo
kimi no egaku mirai ni
watashi wa iru no kana
onaji sora wo onaji omoi de
miagete itai yo
tatoeba namida no hi mo
hare no hi mo futari de
onaji michi wo itsumademo
te wo tsunaide arukemasu youni

kimi to onaji mirai wo
zutto issho ni mite itai
onaji hoshi wo onaji basho de
mitsumete iyou yo
kimi no egaku mirai ni
watashi wa iru no kana
onaji sora wo onaji omoi de
miagete itai yo
INDONESIA:
Jika hujan berhenti di hari itu..
Aku mungkin pasti berjalan melewatimu..
Jika bus tiba lebih awal dari biasanya..
Aku mungkin tidak bertemu denganmu..
Jika dalam hal sekejap itu bisa berbeda..
Kita mungkin akan berjalan pada takdir yang terpisah..
Aku selalu ingin melihat..
Masa depan yang sama denganmu..
Mari kita lihat pada bintang yang sama..
Pada tempat yang sama..
Aku membayangkan diriku berada pada masa depan..
Yang kamu bayangkan sendiri..
Aku ingin memandang..
Langit yang sama dengan perasaan sama..
Cara kita berbicara dan bertingkah..
Ternyata sangat sama..
Rasanya seperti kita sudah saling mengenal sejak lama..
Mengirim pesan di saat yang bersamaan..
Memikirkan tentang hal yang sama..
Mungkin kita berdua sudah terikat oleh benang merah..
Kita benar-benar serasi jika bersama..
Seolah sudah diberikan kesempatan sejak awal..
Aku percaya kita ditakdirkan untuk bersama..
Aku membayangkan diriku berada pada masa depan..
Yang kamu bayangkan sendiri..
Dan aku ingin memandang..
Langit yang sama dengan perasaan sama..
Aku selalu ingin melihat..
Masa depan yang sama denganmu..
Mari kita lihat pada bintang yang sama..
Pada tempat yang sama..
Aku membayangkan diriku berada pada masa depan..
Yang kamu bayangkan sendiri..
Aku ingin memandang..
Langit yang sama dengan perasaan sama..
Maka kita akan selalu berjalan..
Pada jalan yang sama dan bergadengan tangan..
Bahkan pada hari yang dipenuhi oleh air mata..
Dan pada hari yang cerah juga..
Aku selalu ingin melihat..
Masa depan yang sama denganmu..
Mari kita lihat pada bintang yang sama..
Pada tempat yang sama..
Aku membayangkan diriku berada pada masa depan..
Yang kamu bayangkan sendiri..
Aku ingin memandang..
Langit yang sama dengan perasaan sama..

Lirik dan Terjemahan FLOW - Niji no Sora

FLOW - Niji no Sora (Langit Pelangi)
Naruto Shippuden Ending #34




ROMAJI:

Terase asu wo ima kokoro tsutau messeeji

Boku to yoku nita itami uchiaketekureta hito
Futo hitori janai da tte omoetan da
Dakedo nagarete namida kamishimeta nukumori wo
Itsumademo boku wa dakishimeteiru kana?

Kizutsuite kizutsuite naite naite tsuyoku nare subete
Me ni utsuru sono keshiki wa eien ni tada kokoro e to
Massugu tsunagatteiku

Hanate niji no sora omoi nara koko ni aru (my heart)
Terase asu wo ima kokoro tsuatu messeeji

Kazoe kirenai deai wasure rarenai wakare
Tsumi kasanatte wadachi ni naru
Kagirinai yume motome ikutsu mono yoru wo koe
Ima koushite boku wa koko ni tatte iru nda yo

Mou hyaku man kai dame demo akire chau hodo shinji nuke jibun wo
Tada kesshite akiramenai hito ni dake yagate taiyou no
Hikari wa sasu darou

Hanate niji no sora omoi nara koko ni aru (my heart)
Terase asu wo ima kokoro tsuatu messeeji

Hitomi tojite mabuta no ura hohoemu kimi ga (my heart)
Sotto itsu datte mayowazu susumu
Chikara ni natteta ne oh

We can go (we can go!) we can go
Anywhere (anywhere!) anywhere

Hanate niji no sora omoi nara koko ni aru (my heart)
Terase asu wo ima kokoro tsuatu messeeji
Hanate niji no sora

INDONESIA:

Sekarang terangilah hari esok dan sampaikan pesan di dalam hati

Seseorang memperlihatkan rasa sakit yang sama seperti milikku
Aku tiba-tiba merasa bahwa aku tidaklah sendirian
Namun air mata yang mengalir dan kehangatan yang kurasakan
Mungkinkah aku akan selalu memeluknya dengan erat?

Aku terluka, terluka, menangis, menangis dan segalanya membuatku kuat
Pemandangan yang terbayang di mataku itu akan selalu ada di dalam hatiku
Dan pasti akan langsung terhubung

Lepaskanlah di langit pelangi, selama perasaan itu ada di sini (di hatiku)
Sekarang terangilah hari esok dan sampaikan pesan di dalam hati

Pertemuan yang tak terhitung dan perpisahan yang tak terlupakan
Saling bertumpuk dan berubah menjadi sebuah alur
Mengejar mimpi yang tiada akhir dan mengarungi malam yang panjang
Dan akhirnya sekarang aku dapat berdiri di sini seperti ini

Meski pun gagal seratus ribu kali, aku pasti akan selalu percaya pada diriku
Pada akhirnya matahari akan menyenari seseorang yang takkan pernah menyerah
Dengan cahaya terangnya, iya kan?

Lepaskanlah di langit pelangi, selama perasaan itu ada di sini (di hatiku)
Sekarang terangilah hari esok dan sampaikan pesan di dalam hati

Saat menutup mata, di balik pelupuk mata ini ada kau yang tersenyum (di hatiku)
Dan perlahan berubah menjadi kekuatanku untuk terus maju tanpa keraguan

Kita dapat pergi (kita dapat pergi) kita dapat pergi
Ke mana pun (ke mana pun) ke mana pun

Lepaskanlah di langit pelangi, selama perasaan itu ada di sini (di hatiku)
Sekarang terangilah hari esok dan sampaikan pesan di dalam hati
Lepaskanlah di langit pelangi